Jerit Wajah Rembulan
March 5th, 2008 by ubay
Bintang mengintip dibalik selendang mega
Dan wajah dewa melam terselubungi awan gelap
Sorak sorai daun pohon randu didera angin musim hujan
Dan derit rumpun bambu yang berjoget menari-nari
Susupkan alunan nada dalam telingaku
Menabuh genderang ku
Menasehatiku tentang hidup ini
Jeritan hati sang rembulan saat sinarnya tak bisa bicara padaku
Ingin dia katakan”terus jalani hidupmu”,!
“esok adalah hari yang keras”
“jangan tertidur tuk lupakan ku”
Tapi kantuk meniup pelupuk ku
Kuingin tidr walau hanya kedip
Takkan kulupakan jeritmu
Dan segala keluh-kesah deritamu
Yang selalu saja sertaiku pula
Katakan padaku
Tentang indahnya lampu kota yang kau lihat
Ceritakan tentang indah muda-mudi bersumpah setia dihadapmu
Ceritakan padaku segalanya
Hingga fajar mentari pagi segarkanmu lagi
230403
Komentar
Posting Komentar