Galau
December 14th, 2008 by ubay
Aku tak mengerti
Kata-kata angin pada sang kelana
Ia berwejang,”ikuti aku dan matahari”
Dan yang kuhayati
Hanya oasis kering
Yang dipenuhi ketamakan dan benci
Mengalir megikuti peluh
“jakarta 251108 6:13″
bibir
aku tak kuasa lagi membendung smua ungkapan yang seharusnya terpendam dalam semua pecah saja melahirkan sebuah makian pada semua dan segala teman semakin jauh beranjak menjauh karna salahku yang takbisa menjaga satu buah bibir yang menganga lebar seperti goa terus berbicara masalah yang lain sampai lupa diri selayaknya beo yang berkicau dengan parau walau setiap waktu tertegun di surau
Komentar
Posting Komentar