Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2010

Kaca Benggala

aku tak lagi punya sayap petala malam tlah meremuk dan mematahkannya dan hehari terus saja berlalu di hadapanku dia hanya meludahkan kesombongan padaku lalu tertegunku,pada sebuah malam menatap sesosok raga didepan kaca siapakah dirinya? yang mengikutiku kemanapun kupergi dia yang selalu saja menghibur  kala tersungkur dia pula mendesah saat aku gelisah dia yang menjerit waktu terluka tetapi siapakah dia? tubuh lusuh dibalut peluh wujud apakah dia? compang camping penuh noda dan luka lemas dalam memelas apakahitu aku? benarkah itu ragaku? kenapa?siapakah yang merubahmu menjadi gelandangan

bibir

aku tak kuasa lagi  membendung smua ungkapan yang seharusnya terpendam dalam semua pecah saja melahirkan sebuah makian pada semua dan segala teman semakin jauh beranjak menjauh karna salahku  yang takbisa menjaga satu buah bibir yang menganga lebar seperti goa terus berbicara masalah yang lain sampai lupa diri selayaknya beo yang berkicau dengan parau walau setiap waktu  tertegun di surau

bibir

aku tak kuasa lagi membendung smua ungkapan yang seharusnya terpendam dalam semua pecah saja melahirkan sebuah makian pada semua dan apapun teman semakin jauh beranjak menjauh karna asalahku yang takbisa menjaga satu buah bibir