Kaca Benggala
aku tak lagi punya sayap petala malam tlah meremuk dan mematahkannya dan hehari terus saja berlalu di hadapanku dia hanya meludahkan kesombongan padaku lalu tertegunku,pada sebuah malam menatap sesosok raga didepan kaca siapakah dirinya? yang mengikutiku kemanapun kupergi dia yang selalu saja menghibur kala tersungkur dia pula mendesah saat aku gelisah dia yang menjerit waktu terluka tetapi siapakah dia? tubuh lusuh dibalut peluh wujud apakah dia? compang camping penuh noda dan luka lemas dalam memelas apakahitu aku? benarkah itu ragaku? kenapa?siapakah yang merubahmu menjadi gelandangan